Jakarta – Atmosfer panas mulai terasa menjelang laga krusial antara Timnas Indonesia vs China dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Pertandingan yang akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada Kamis, 5 Juni 2025, tidak hanya menyedot perhatian dari sisi teknis di lapangan, tetapi juga memancing perang opini dari luar arena.
Salah satu yang menjadi sorotan tajam adalah keputusan AFC menunjuk wasit Rustam Lutfullin asal Uzbekistan sebagai pengadil dalam laga penting ini. Beberapa media China terlihat mulai melancarkan psywar, dengan mengaitkan sosok wasit tersebut sebagai ‘pembawa keberuntungan’ bagi Timnas Indonesia.
Media China Tuding Wasit “Bersahabat” dengan Indonesia
Media ternama asal China, 163.com, menyebut bahwa Rustam Lutfullin merupakan bintang keberuntungan Timnas Indonesia, dengan menampilkan statistik apik saat skuad Garuda dipimpin oleh wasit asal Asia Tengah itu.
Dalam tiga pertandingan terakhir yang dipimpin oleh Rustam, Indonesia selalu meraih kemenangan. Termasuk saat mengalahkan Filipina 2-0 (11 Juni 2024) dan Arab Saudi 2-0 (19 November 2023) di ajang yang sama, yakni Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Selain itu, di level usia muda, Rustam juga menjadi wasit dalam kemenangan telak Indonesia U-20 vs Hong Kong U-20 (5-1) pada Kualifikasi Piala Asia U-20 2023. Total sembilan gol berhasil dicetak Indonesia dalam tiga pertandingan tersebut—statistik yang semakin memperkuat narasi “keberuntungan” yang dibangun oleh media China.
Momen Kontroversial: Kartu Merah Pemain China Juga Diungkit
Media China juga tidak melewatkan momen kontroversial ketika Jiang Shenglong, pemain China, dikartu merah oleh Rustam saat laga Asian Games 2022 melawan Qatar. Meski dalam laga tersebut China tetap menang 1-0, keputusan tersebut dianggap meninggalkan kesan tidak menyenangkan terhadap sosok sang wasit.
Namun, meskipun memberikan sorotan negatif, media China tetap mengakui bahwa penunjukan wasit dari Asia Tengah merupakan langkah netral dari AFC. Hal ini bertujuan untuk menghindari adanya bias geografis terhadap kedua negara yang bertanding, yakni Indonesia dan China.
Indonesia Juga Pernah Dirugikan oleh Wasit yang Sama
Menariknya, Timnas Indonesia sendiri pernah mengalami kerugian saat dipimpin oleh wasit Rustam. Pada laga melawan Arab Saudi, bek muda Indonesia, Justin Hubner, harus menerima kartu merah dan meninggalkan lapangan lebih awal.
Kejadian ini menjadi pengingat bahwa meskipun statistik berpihak kepada Indonesia, keputusan wasit tetap bisa menguntungkan atau merugikan kedua belah pihak tergantung situasi pertandingan.
Perang Opini Jelang Laga: Siapa yang Lebih Siap Mental?
Apa yang dilakukan media China ini bisa dilihat sebagai bagian dari perang psikologis jelang laga hidup-mati. Dengan membentuk narasi tekanan terhadap wasit, mereka berharap bisa mempengaruhi jalannya pertandingan dari sisi mentalitas pemain dan perangkat pertandingan.
Di sisi lain, Timnas Indonesia justru bisa memanfaatkan fakta ini sebagai pemicu semangat positif, sekaligus menjaga rekor tak terkalahkan mereka saat dipimpin oleh wasit Rustam Lutfullin.
Kesimpulan: Timnas Indonesia Harus Fokus dan Siap Mental Hadapi China
Dengan segala tekanan eksternal yang mulai bermunculan, baik dari media asing maupun atmosfer pertandingan, Timnas Indonesia perlu tetap fokus dan mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menghadapi China. Kemenangan dalam laga ini akan menjadi penentu langkah mereka di fase lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Dukungan penuh dari suporter di Stadion Gelora Bung Karno juga diharapkan mampu menambah semangat para pemain agar tampil maksimal dan menorehkan hasil terbaik demi harapan besar menuju Piala Dunia.