Pertandingan akbar siap tersaji di babak 16 besar Piala Dunia Antarklub 2025, mempertemukan Lionel Messi bersama Inter Miami melawan mantan klubnya, Paris Saint-Germain (PSG). Laga ini bukan sekadar reuni biasa, melainkan arena yang akan membuka kembali ketegangan dan cerita yang belum usai antara Messi dengan raksasa Prancis tersebut.
PSG memastikan tiket ke fase gugur setelah tampil dominan, termasuk kemenangan 2-0 atas Seattle Sounders pada Senin, 23 Juni lalu. Hasil tersebut menempatkan mereka di puncak klasemen grup, dan kini mereka akan berhadapan dengan Inter Miami yang diperkuat sang mega bintang, Lionel Messi.
Menjelang duel yang akan digelar Minggu, 29 Juni, di Atlanta, atmosfer semakin memanas. Pernyataan Messi tentang ketidakbahagiaan selama periode dua tahunnya di Paris telah memicu reaksi keras dari berbagai pihak di Prancis, menambah bumbu drama jelang pertandingan krusial ini.
Masa Sulit Messi di PSG: Antara Ekspektasi dan Realita
Selama dua musim membela PSG (2021-2023), Messi menjadi bagian dari trio maut bersama Neymar dan Kylian Mbappe. Namun, kiprahnya di klub ibu kota Prancis tersebut jauh dari ekspektasi, terutama karena kegagalan mereka meraih trofi Liga Champions yang sangat diidamkan.
Setelah kepindahannya ke Inter Miami, Messi secara terbuka mengakui kesulitan beradaptasi di Prancis. “Saya tidak bahagia,” ungkapnya. “Saya kesulitan dengan kehidupan harian, latihan, dan pertandingan.” Pengakuan ini sontak memicu gelombang kritik tajam.
Kritikan Pedas dari Prancis: “Messi Tidak Menghargai PSG”
Salah satu kritik keras datang dari Jerome Rothen, mantan pemain PSG yang kini aktif sebagai komentator di RMC Sport. Rothen menuding Messi tidak menghargai apa yang telah diberikan klub kepadanya.
“Dia datang ke Paris bukan karena cinta, tapi karena alasan ekonomi dan kesempatan tampil di level tinggi sebelum Piala Dunia,” kata Rothen. “Kenapa harus mengeluh sekarang? Dia diperlakukan dengan baik di Paris, tinggal di rumah mewah, anak-anaknya sekolah di tempat elit, semua fasilitas disediakan.”
Persahabatan Dikesampingkan: Fokus pada Profesionalisme
Selain Rothen, sejumlah tokoh sepak bola juga angkat bicara. Achraf Hakimi, mantan rekan setim Messi di PSG, menegaskan bahwa ikatan pertemanan akan dikesampingkan saat laga dimulai. Bagi Hakimi, pertandingan adalah urusan profesional yang harus dimenangkan.
Sementara itu, Jordi Alba, yang kini bermain bersama Messi di Inter Miami, turut menyoroti masa lalu rekannya. Ia menyebut bahwa Messi memiliki ikatan emosional yang kuat dengan Barcelona, namun ikatan tersebut tidak pernah terjalin dengan PSG.
Laga Penentuan di Mercedes-Benz Stadium, Atlanta
Pertemuan antara Messi dan PSG akan berlangsung di Mercedes-Benz Stadium, Atlanta, pada Minggu, 29 Juni 2025, pukul 23.00 WIB. Laga ini bukan hanya penentu nasib di turnamen Piala Dunia Antarklub 2025. Lebih dari itu, ini adalah panggung bagi Messi untuk menjawab kritik dan mungkin membalas masa lalu yang tak pernah selesai dengan klub lamanya.
Akankah Messi berhasil menunjukkan performa terbaiknya dan membawa Inter Miami melaju, atau justru PSG yang akan membuktikan dominasinya? Pertandingan ini dipastikan akan menjadi salah satu laga yang paling dinanti dan penuh emosi di gelaran Piala Dunia Antarklub 2025 ini.