Debut Xabi Alonso sebagai manajer Real Madrid tidak berjalan semulus yang diharapkan. Dalam pertandingan persahabatan pembuka era barunya, Los Blancos harus puas berbagi poin setelah bermain imbang 1-1 yang membosankan melawan Al-Hilal. Meskipun memiliki beberapa peluang, efektivitas di lini depan menjadi pekerjaan rumah pertama bagi Alonso.
Momen-momen Kunci di Lapangan
Al-Hilal memulai pertandingan dengan intensitas tinggi, menyerbu sisi kanan pertahanan Madrid dan memberikan tekanan signifikan pada debutan anyar, Trent Alexander-Arnold. Tekanan ini nyaris berbuah gol ketika Renan Lodi memanfaatkan kesalahan mantan pemain Liverpool tersebut, namun posisinya sudah offside.
Meski bermain di bawah standar pada 30 menit pertama, Real Madrid berhasil memecah kebuntuan. Pemain muda berbakat, Gonzalo Garcia, menunjukkan kelasnya dengan mencetak gol indah dari jarak jauh. Tendangan melengkungnya melewati kiper Al-Hilal, Yassine Bounou, menandai gol pertama Madrid di bawah arahan Alonso, berkat umpan matang dari Rodrygo.
Namun, keunggulan Madrid tak bertahan lama. Sebuah keputusan ceroboh dari Marco Asensio berujung pada penalti untuk Al-Hilal yang berhasil dikonversi dengan tenang oleh Ruben Neves. Skor 1-1 pun bertahan hingga akhir.
Adaptasi di Tengah Tantangan
Pertandingan ini tak hanya menjadi ujian taktik bagi Real Madrid, tetapi juga adaptasi terhadap sistem permainan baru dan kondisi cuaca ekstrem di Arab Saudi. Alexander-Arnold, yang diharapkan menjadi salah satu pilar baru, mengakui tantangan tersebut. “Saya merasa sangat sulit dengan cuaca panas. Cuacanya sangat berbeda dengan Inggris,” ujarnya. Meski demikian, ia menambahkan, “Tapi saya selalu merasa aman di lapangan sepak bola. Di sanalah saya merasa nyaman betah.”
Xabi Alonso sendiri memuji dampak instan dari rekrutan barunya, Alexander-Arnold dan Husin, meskipun ia mengakui bahwa Alexander-Arnold masih dalam proses adaptasi untuk menemukan ritme bermainnya di klub sebesar Real Madrid. Terlepas dari kesulitan awal, Alexander-Arnold beberapa kali menunjukkan kilasan kemampuannya dengan melepaskan umpan-umpan akurat yang mengancam pertahanan lawan sebelum akhirnya digantikan oleh Lucas Vázquez.
Penalti yang Gagal dan Harapan ke Depan
Di menit-menit akhir pertandingan, Real Madrid sejatinya memiliki peluang emas untuk meraih kemenangan melalui penalti kontroversial yang diberikan setelah tinjauan VAR. Muhammad El Kahtani dinyatakan melakukan pelanggaran terhadap Fran Garcia. Sayangnya, eksekusi Federico Valverde berhasil dimentahkan dengan gemilang oleh kiper Al-Hilal, Yassine Bounou, menggagalkan tiga poin bagi Los Blancos.
Meskipun penampilan awalnya belum sepenuhnya mengesankan, Trent Alexander-Arnold masih memiliki waktu dan kesempatan untuk beradaptasi serta menunjukkan kualitas sesungguhnya di klub barunya. Real Madrid tentunya berharap kontribusinya akan meningkat seiring proses adaptasi yang berlangsung di bawah bimbingan Xabi Alonso.